Jorge Martin dinobatkan sebagai Juara Dunia MotoGP™ 2024! Setelah musim fenomenal yang dipenuhi dengan penampilan yang memecahkan rekor, sensasi Spanyol itu mengklaim gelar di putaran final GP Solidaritas. Finis P3 sudah cukup untuk mengalahkan Juara bertahan, Francesco Bagnaia, untuk merebut mahkota.
Mendominasi Tissot Sprint dengan tujuh kemenangan, dan meraih tiga kemenangan balapan Grand Prix, serta serangkaian finis podium yang konsisten, perjalanan Martin ke puncak telah menjadi bukti dari pelajaran yang dipelajari saat berkompetisi di puncak.
Berikut ini adalah tinjauan lebih dekat tentang angka dan prestasi yang menentukan musim kemenangan Jorge Martin:
Pembalap Tim Independen Pertama yang Rengkuh Gelar MotoGP™
Dalam era MotoGP™, belum ada pembalap Tim Independen yang pernah mengangkat trofi titel dunia... hingga saat ini. Martin menjadi yang pertama melakukannya pada era ini. Valentino Rossi melakukannya pada musim 2001, dalam era GP 500cc.
Dari Moto3™ ke Juara Dunia MotoGP™
Perjalanan karier Martin terbilang luar biasa. Ia adalah pembalap kedua dalam sejarah yang merengkuh titel Moto3™ dan MotoGP™, mengikuti jejak Joan Mir. Selain prestasinya yang unik, Martin adalah alumni Red Bull MotoGP™ Rookies Cup pertama yang meraih gelar juara kelas premier, makin menunjukkan keberhasilan program tersebut dalam membina para juara masa depan.
Dominasi Ducati: Kemitraan yang Bersejarah
Kemenangan Martin memperkuat dominasi Ducati di MotoGP™. Ia menjadi pembalap Ducati ketiga yang meraih titel Kejuaraan kelas premier, bergabung dengan Casey Stoner (2007) dan Francesco Bagnaia (2022 - 2023). Hebatnya, Martin juga merupakan pembalap Tim Independen pertama yang merebut gelar juara MotoGP™ sejak Valentino Rossi mencapai prestasi tersebut pada 2001.
Konsistensi adalah Kunci
Kesuksesan yang dicapai Martin merupakan bukti konsistensi dan strategi. Meski bukan pebalap dengan kemenangan terbanyak musim ini, ia mengamankan cukup banyak podium dan poin untuk mengeklaim titel Kejuaraan. Hal ini menjadikan Martin sebagai pembalap kelima dalam sejarah MotoGP™ yang meraih gelar juara tanpa kemenangan terbanyak dalam satu musim, setelah Nicky Hayden (2006), Jorge Lorenzo (2012), dan Marc Marquez (2013 dan 2017, seri dengan Andrea Dovizioso). Pada musim 2024, Bagnaia memegang rekor kemenangan Grand Prix terbanyak dengan 10 kemenangan.
Tonggak Karier
Dengan delapan kemenangan kelas premier, semuanya diraih bersama Ducati, pembalap bernomor #89 itu kini berada di peringkat keempat sebagai pembalap Ducati tersukses dalam sejarah MotoGP™. 32 Podium kelas utama yang diraihnya menempatkannya tepat di belakang Andrea Dovizioso (40) dan pembalap pabrikan Borgo Panigale saat ini, Francesco Bagnaia (50), dalam daftar sepanjang masa Ducati.
Musim MotoGP™ yang Memecahkan Rekor
Jorge Martin pada musim 2024 adalah tahun yang akan tercatat dalam buku sejarah. Ia mengemas 16 podium, termasuk tiga kemenangan balapan Grand Prix, dan mencetak rekor baru untuk podium terbanyak dalam satu musim oleh pembalap Ducati, yang juga dipegang oleh Bagnaia (16). Martinator juga meraih podium Tissot Sprint terbanyak pada 2024, yakni sebanyak 16.
Juara MotoGP™ Pertama yang Tertua
Pada usia 26 tahun dan 293 hari, Martin menjadi pembalap tertua yang mengamankan titel MotoGP™ pertamanya sejak format modern kelas utama dimulai pada 2002 silam. Pencapaian ini melampaui rekor sebelumnya yang dibuat oleh Bagnaia, mengeklaim gelar juara pertamanya pada usia 25 tahun dan 296 hari pada 2022. Kemenangan Martin juga menjadikannya pembalap ke-30 yang menjuarai Kejuaraan Dunia MotoGP™, serta menjadi pembalap Spanyol kelima yang melakukannya, bergabung dengan legenda, seperti Alex Criville, Joan Mir (Tim Repsol Honda), Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez (Gresini Racing MotoGP™).
Selamat, Jorge!