Circuit of The Americas (COTA) rasanya akan masuk dalam daftar sirkuit favorit Mario Aji. Dan ini bukan tanpa alasan. Pada putaran ketiga bertajuk Red Bull Grand Prix of The Americas 2025, pembalap IDEMITSU Honda Team Asia meraup perolehan tujuh poin berkat keberhasilan menembus sepuluh besar. Prestasi #64 terbilang impresif lantaran pencapaiannya dilakukan dalam balapan kondisi basah yang sulit, Minggu (30/3) siang waktu setempat.
Gambaran awal bahwa Mario Aji bakal membubuhkan raihan bagus sebenarnya sudah terlihat usai merampungkan sesi Q2. Ia mengamankan posisi start ke-12, yang merupakan hasil kualifikasi terbaiknya sejak melakoni debut Moto2 musim lalu. Pun demikian, perjalanan sang pembalap Indonesia untuk mencetak finis kesembilan tidaklah mudah.
Hujan yang mengguyur COTA beberapa saat sebelum perlombaan membuat situasi makin sulit. Ini karena Mario Aji harus melakukan keputusan perihal pemilihan ban. "Itu adalah keputusan yang sulit untuk diambil," tuturnya.
"Pada sighting lap, kami menilai kondisi lintasan dengan ban slick. Ada banyak titik-titik hujan di Sektor 1. Lalu, Sektor 2 baik-baik saja, dan Sektor 3 lebih banyak titik-titik hujan. Tetapi lintasan tidak sepenuhnya basah. Saya cukup bingung saat itu.
"Di grid, saya melihat banyak pembalap beralih ke ban basah. Tim dan saya berdiskusi bahwa jika hujan berhenti selama warm up lap, kami akan beralih ke ban slick dan start dari pit lane untuk mendapatkan keuntungan dalam balapan. Namun, hujan terus berlanjut, jadi kami tetap menggunakan ban basah," imbuh Mario Aji.
Untung saja, #64 membuat keputusan tepat. Kendati dihadapkan licinnya trek COTA, serta bertarung melawan rival, seperti Celestino Vietti (Team HDR Heidrun), Izan Guevara (BLU CRU Pramac Yamaha Moto2), hingga Daniel Holgado (CFMOTO Power Electronics Aspar Team), Mario Aji berhasil mengamankan finis P9.
Menariknya. COTA merupakan sirkuit ketika pembalap kelahiran Magetan, Jawa Timur ini membukukan hasil terbaiknya semasa berlomba Moto3™ pada musim 2023 lalu. Kala itu, ia mengeklaim posisi finis ke-12.
"Itu adalah salah satu hari terberat dalam hidup saya, tetapi finis dalam 10 besar sebagai pembalap Indonesia pertama yang melakukannya adalah pencapaian yang luar biasa," ucapnya.
"Saya senang, tetapi tidak pernah puas. Saya selalu ingin lebih. Saya harus tetap fokus, menganalisis apa yang dapat saya tingkatkan, dan terus maju. Perjalanan belajar tidak pernah berhenti. Saya akan terus berjuang untuk hasil yang lebih baik di balapan berikutnya."
Mario Aji kini akan beristirahat sejenak sebelum kembali beradu kecepatan di Sirkuit Internasional Lusail untuk putaran keempat Qatar Airways Grand Prix of Qatar. Jangan sampai ketinggalan aksi #64 pada 11-13 April mendatang!